Desa Sade terletak di Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat, berjarak kurang lebih 30 kilometer dari kota Mataram. Untuk menemukan dusun ini tidak lah sulit karena berada tepat di tepi jalan raya Praya - Kuta. Nah week end ini, kita mengunjungi desa ini bersama tamu dari Jakarta (@Aufasidix).
Saat mulai masuk ke Desa ini, kami disambut dengan ramahnya ibu ibu penjual kain tenun. Di pintu masuk ada sebuah meja kecil dengan penjaganya, di meja itu terdapat semacam buku tamu (saat kondangan). Nah disitu para pengunjung bisa mengisi buku itu dan memberikan donasi seikhlasnya. Berdasarkan tulisan di Papan, setiap bulan desa ini dikunjungi sekitar lima ribuan wisatawan lokal/manca.
Kami pun masuk menelusuri gang gang kecil diantara rumah rumah adat sasak terbuat dari kayu dan bilik bambu pada dindingnya serta beratapkan ijuk jerami, sungguh unik. Nah tak berapa lama, kami bertemu dengan seorang anak kecil, sepertinya masih SMP, dia sedang asyik membuat kain tenun. Kami pun bertanya tanya mengenai kain itu. Hmm ternyata dia bisa menyelesaikan kain kecil dalam waktu satu minggu, kalau yang besar bisa sampai dua minggu. Woow, lama juga ya.
Setelah puas melihat lihat, kami pun membeli kain sarung untuk oleh oleh, setelah memilih warna dan corak, akhirnya memutuskan untuk membeli yang warna hitam dengan harga 40 ribu rupiah. Menurut kami itu sangat murah, dibandingkan dengan kesulitan saat membuatnya serta lama waktunya. Oia desa Sade ini, sekarang (nov 2011) dihuni sekitar 150 kepala keluarga.
Saat mulai masuk ke Desa ini, kami disambut dengan ramahnya ibu ibu penjual kain tenun. Di pintu masuk ada sebuah meja kecil dengan penjaganya, di meja itu terdapat semacam buku tamu (saat kondangan). Nah disitu para pengunjung bisa mengisi buku itu dan memberikan donasi seikhlasnya. Berdasarkan tulisan di Papan, setiap bulan desa ini dikunjungi sekitar lima ribuan wisatawan lokal/manca.
Kami pun masuk menelusuri gang gang kecil diantara rumah rumah adat sasak terbuat dari kayu dan bilik bambu pada dindingnya serta beratapkan ijuk jerami, sungguh unik. Nah tak berapa lama, kami bertemu dengan seorang anak kecil, sepertinya masih SMP, dia sedang asyik membuat kain tenun. Kami pun bertanya tanya mengenai kain itu. Hmm ternyata dia bisa menyelesaikan kain kecil dalam waktu satu minggu, kalau yang besar bisa sampai dua minggu. Woow, lama juga ya.
Setelah puas melihat lihat, kami pun membeli kain sarung untuk oleh oleh, setelah memilih warna dan corak, akhirnya memutuskan untuk membeli yang warna hitam dengan harga 40 ribu rupiah. Menurut kami itu sangat murah, dibandingkan dengan kesulitan saat membuatnya serta lama waktunya. Oia desa Sade ini, sekarang (nov 2011) dihuni sekitar 150 kepala keluarga.