Setiap kali saya ke Gili Nanggu pasti ketemu sebuah pertigaan dimana kalo ke kanan itu ke gili nanggu dan kalo ke kiri ke teluk sepi (berdasarkan papan petunjuk arah di atas jalan sebelum pertigaan). Dari situlah saya penasaran ama yang namanya Teluk Sepi. Kenapa namanya teluk sepi? Apakah memang sepi tanpa penghuni?
Akhirnya week end ini saya sampai juga di Teluk Sepi, sendirian alias Solo Trip, hanya ditemani sepeda motor kesayangan. Nah dari pertigaan yang tadi saya sebutkan itu, ternyata masih jauh gan, jalannya sih halus, tapi sempit, naik turun dan berkelak kelok, sebuah jalur khas pegunungan. Sebenarnya agak ngeri juga lewat jalur ini, takut diculik.. Haha. Siapa juga yang mau nyulik orang kaya saya ini, udah jelek, item lagi.
Dan akhirnya sampai di sebuah pertigaan, dimana kalau kita ke kanan, jalannya rusak, kalau lurus, bagus. Berdasarkan pengalaman saya dalam meng-eksplrore Lombok, Jalan rusak adalah jalan menuju suatu lokasi yang memesona luar biasa. Dan motor pun saya arahkan ke kanan, melalui jalan yang rusak.
Wow.... kata ini yang pertama kali saya ucapkan. Bukan karena terkesan karena indahnya pemandangan, tapi karena rusaknya jalan -___- . Rusaknya jalan ini telah mengalahkan rekor ancurnya jalan menuju Tanjung Ringgit, yeaah rekor terpecahkan. Jalan naik turun, berkelak kelok dengan medan aspal terkelupas sana sini, bolong bolong, yang jelas perlu kewaspadaan ekstra, kalo gak, beuh bisa terperosok.
Ada sekitar 10 KM saya masuk ke jalur yang super ancur, yang pada akhirnya jalurnya bener bener tanah berbatu, bukan aspal mengelupas. Sampai akhirnya saya putus asa, dan saya membelokkan motor ke kiri, jalan sempit, berbatu, menurun, kayaknya ini bukan jalur motor, eh apa boleh buat, saya paksakan saja. Hoho ternyata disitu ada semacam dermaga, sepertinya digunakan orang untuk memancing. Ada dua motor yang sedang parkir, tapi gak ada orang nya..
Akhirnya week end ini saya sampai juga di Teluk Sepi, sendirian alias Solo Trip, hanya ditemani sepeda motor kesayangan. Nah dari pertigaan yang tadi saya sebutkan itu, ternyata masih jauh gan, jalannya sih halus, tapi sempit, naik turun dan berkelak kelok, sebuah jalur khas pegunungan. Sebenarnya agak ngeri juga lewat jalur ini, takut diculik.. Haha. Siapa juga yang mau nyulik orang kaya saya ini, udah jelek, item lagi.
Dan akhirnya sampai di sebuah pertigaan, dimana kalau kita ke kanan, jalannya rusak, kalau lurus, bagus. Berdasarkan pengalaman saya dalam meng-eksplrore Lombok, Jalan rusak adalah jalan menuju suatu lokasi yang memesona luar biasa. Dan motor pun saya arahkan ke kanan, melalui jalan yang rusak.
Wow.... kata ini yang pertama kali saya ucapkan. Bukan karena terkesan karena indahnya pemandangan, tapi karena rusaknya jalan -___- . Rusaknya jalan ini telah mengalahkan rekor ancurnya jalan menuju Tanjung Ringgit, yeaah rekor terpecahkan. Jalan naik turun, berkelak kelok dengan medan aspal terkelupas sana sini, bolong bolong, yang jelas perlu kewaspadaan ekstra, kalo gak, beuh bisa terperosok.
Ada sekitar 10 KM saya masuk ke jalur yang super ancur, yang pada akhirnya jalurnya bener bener tanah berbatu, bukan aspal mengelupas. Sampai akhirnya saya putus asa, dan saya membelokkan motor ke kiri, jalan sempit, berbatu, menurun, kayaknya ini bukan jalur motor, eh apa boleh buat, saya paksakan saja. Hoho ternyata disitu ada semacam dermaga, sepertinya digunakan orang untuk memancing. Ada dua motor yang sedang parkir, tapi gak ada orang nya..