Para Astronom di Arizona menemukan sebuah obyek misterius, yang terbentuk dari titanium putih, yang mengorbit di Bumi pada musim gugur 2006. Obyek misterius itu tampak seperti roket, namun belakangan diklaim peneliti sebagai bulan kedua.
Penelitian lebih lanjut pada obyek yang diberi nama 2006 RH120 ini dilakukan oleh para peneliti. Hasilnya menyatakan obyek tersebut adalah entitas alami serupa asteroid berukuran kecil. Ukurannya beberapa meter berada di seberang Bumi, namun sudah bisa dikategorikan sebagai satelit alami, sama seperti bulan.
Asteroid itu terperangkap dalam gravitasi Bumi. Berotasi mengelilingi Bumi hingga Juni 2007. Dalam sebuah ilmu astrofisika, benda itu bisa diklaim sebagai Bulan Kedua.
Granvik, Jeremie Vaubaillon, dan Robert Jedicke dari Cornell University mengaku telah menghitung jumlah satelit alami yang secara temporer tertangkap gravitasi Bumi. "Ternyata memang satelit Bumi (bulan) itu lebih dari satu," kata mereka.
Selama ini, planet yang dikenal memiliki lebih dari satu satelit adalah Mars dengan dua satelit kecilnya: Deimos dan Phobos. Lalu Jupiter dengan 64 satelit termasuk empat satelit terbesarnya: Ganymede, Callisto, Io, dan Europa. Sementara Saturnus yang memiliki 62 bulan, dua di antaranya Titan dan Enceladus. Uranus juga memiliki banyak satelit yakni sebanyak 27 buah, yang terbesar adalah Titania, Oberon, Umbriel, Ariel, dan Miranda. Terakhir, Neptunus mempunyai 13 satelit dan yang terbesar bernama Triton.