Bagi yang seringkali bekerja di luar waktu jam kantor normal misalnyadi malam hari antara pukul 21.00- 05.00 pagi sebaiknya waspada agartidak terkena kondisi gangguan tidur akibat shift kerja (Shift Work Sleep Disorder). Cerita salah satu pasien di bawah ini mungkin bisa membantu memahami bagaimana waktu kerja bisa mempengaruhi tidurnya.
Kondisiseperti Tuan A ini banyak dialami oleh orang yang kerjanya memang padawaktu di saat orang-orang mulai tidur. Walaupun tidak semua orang yangbekerja shift malam akan mengalami kondisi ini tetapi kebanyakanmempunyai risiko untuk mengalami hal ini.
Kondisi yang seringdiungkapkan oleh penderita biasanya adalah kesulitan tidur saat jamkerja berakhir atau merasa mengantuk tetapi tidak bisa jatuh tertidur.Selain itu juga pasien sering mengeluh sakit kepala, sulit konsentrasidan merasa kelelahan.
1. Mengganggu Irama Sirkadian
Kondisisulit tidur seperti ini tentunya akan sangat mengganggu fungsi orangtersebut. Pada umumnya orang membutuhkan sekitar 6-8 jam tidurseharinya dan kondisi ini agak sulit tercapai pada pasien yangmengalami gangguan tidur akibat shift kerja.
Yang terjadi padapasien dengan kondisi ini sebenarnya adalah irama sirkadian atau jambiologis tubuh tidak mampu mengatasi perubahan situasi yang ada.Seperti diketahui proses tidur di malam hari dipengaruhi oleh cahaya.Cahaya matahari yang hilang di saat matahari terbenam selaras denganmeningkatnya hormon tidur yaitu melatonin di dalam tubuh yangmenginduksi tidur. Kondisi ini yang akan mengantarkan individu memasukitidurnya di malam hari.
Pada orang yang bekerja di malam harisampai pagi hari, kondisi ini tidak berhasil menjadi pola yangseharusnya karena ternyata tubuh tidak mengikuti polanya untuk tidurtetapi terus diusahakan terjaga oleh orang tersebut.
Sayangnyapada saat individu itu ingin tidur di pagi hari, tubuh tidak melihatadanya sinkron dengan lingkungan yang sudah terang. Kondisi'kebingungan' tubuh inilah yang memicu adanya suatu gangguan tidur yangterkait dengan shift kerja.
Hal ini terutama terjadi padaindividu yang pola ganti shift-nya lebih sering misalnya tiap 3-4 harisekali dibandingkan dengan inidividu yang ganti shift-nya misalnyasebulan sekali.
2. Efek pada Tubuh dan Mental
Penelitianterbaru yang dilakukan oleh Dr Andrew D. Krystal, MS dari DepartemenPsikiatri di Duke University School of Medicine, Durham, USA mengatakanada beberapa kondisi yang terkait dengan kondisi kesulitan tidur padapasien yang mengalami gangguan tidur terkait shift kerja.
Kelainanendokrin seperti peningkatan nafsu makan, metabolisme dan konsumsioksigen. Juga terjadi pengaktifan sistem saraf otonom simpatik yangsering menimbulkan gejala-gejala seperti jantung berdebar dan perasaansesak napas yang biasanya memicu kecemasan. Juga pengurangan penggunaanzat glukosa di otak pada daerah tertentu sehingga otak tidak bekerjaoptimal.
Kondisi kesulitan tidur ini juga bisa meningkatkanabnormalitas sistem neuroendokrin yang terkait dengan penurunan hormonstimulasi tiroid, menurunkan kadar hormon pertumbuhan (growth hormon),prolactin dan leptin. Pasien juga akan menurun daya kekebalan tubuhnyaterhadap penyakit infeksi dan meningkatkan stres oksidatif yangmenghasilkan oksidan tubuh.
Selain itu juga kondisi kesulitantidur ini bisa meningkatkan kecelakaan kerja dan kecelakaan lalu lintasbagi individunya. Gangguan suasana perasaan seperti iritabilitas adalahsalah satu contoh yang paling sering menghinggapi pasien.
3. Apa yang bisa dilakukan?
Walaupunsangat sulit pekerja harus bisa menempatkan tidur sebagai prioritassetelah bekerja. Ia harus menyiapkan sebaik mungkin waktu tidur di pagihari setelah bekerja. Siapkan tubuh dan pikiran untuk tidur. Kurangiekspose (paparan) terhadap cahaya di pagi hari dalam perjalan pulang kerumah. Salah satu caranya dengan memakai pakaian yang mengurangiekspose sinar matahari ke kulit.
Kalau Anda mempunyai ritualsebelum berangkat tidur di malam hari, lakukan seperti biasa. Jangantunda waktu tidur anda dengan kegiatan lain atau perjalanan lain,segera tidur setelah masa kerja malam habis. Ingat selalu pentingnyamenjaga waktu tidur antara 6-8 jam perhari.
Minta keluarga dirumah untuk mendukung upaya Anda untuk segera tidur. Lingkungan yangnyaman dan tenang bisa membantu Anda menuju tidur yang tenang.Hindarkan dari berisiknya suara TV atau alat-alat kerja yangmengeluarkan suara. Bisa juga menempelkan larangan 'Jangan diganggu,sedang tidur' di depan kamar Anda.
Ingat tidur sangat pentinguntuk kesehatan tubuh dan jiwa. Usahakan sebaik mungkin waktu tidurAnda agar menjadi individu yang sehat dan berkualitas.
Kondisiseperti Tuan A ini banyak dialami oleh orang yang kerjanya memang padawaktu di saat orang-orang mulai tidur. Walaupun tidak semua orang yangbekerja shift malam akan mengalami kondisi ini tetapi kebanyakanmempunyai risiko untuk mengalami hal ini.
Kondisi yang seringdiungkapkan oleh penderita biasanya adalah kesulitan tidur saat jamkerja berakhir atau merasa mengantuk tetapi tidak bisa jatuh tertidur.Selain itu juga pasien sering mengeluh sakit kepala, sulit konsentrasidan merasa kelelahan.
1. Mengganggu Irama Sirkadian
Kondisisulit tidur seperti ini tentunya akan sangat mengganggu fungsi orangtersebut. Pada umumnya orang membutuhkan sekitar 6-8 jam tidurseharinya dan kondisi ini agak sulit tercapai pada pasien yangmengalami gangguan tidur akibat shift kerja.
Yang terjadi padapasien dengan kondisi ini sebenarnya adalah irama sirkadian atau jambiologis tubuh tidak mampu mengatasi perubahan situasi yang ada.Seperti diketahui proses tidur di malam hari dipengaruhi oleh cahaya.Cahaya matahari yang hilang di saat matahari terbenam selaras denganmeningkatnya hormon tidur yaitu melatonin di dalam tubuh yangmenginduksi tidur. Kondisi ini yang akan mengantarkan individu memasukitidurnya di malam hari.
Pada orang yang bekerja di malam harisampai pagi hari, kondisi ini tidak berhasil menjadi pola yangseharusnya karena ternyata tubuh tidak mengikuti polanya untuk tidurtetapi terus diusahakan terjaga oleh orang tersebut.
Sayangnyapada saat individu itu ingin tidur di pagi hari, tubuh tidak melihatadanya sinkron dengan lingkungan yang sudah terang. Kondisi'kebingungan' tubuh inilah yang memicu adanya suatu gangguan tidur yangterkait dengan shift kerja.
Hal ini terutama terjadi padaindividu yang pola ganti shift-nya lebih sering misalnya tiap 3-4 harisekali dibandingkan dengan inidividu yang ganti shift-nya misalnyasebulan sekali.
2. Efek pada Tubuh dan Mental
Penelitianterbaru yang dilakukan oleh Dr Andrew D. Krystal, MS dari DepartemenPsikiatri di Duke University School of Medicine, Durham, USA mengatakanada beberapa kondisi yang terkait dengan kondisi kesulitan tidur padapasien yang mengalami gangguan tidur terkait shift kerja.
Kelainanendokrin seperti peningkatan nafsu makan, metabolisme dan konsumsioksigen. Juga terjadi pengaktifan sistem saraf otonom simpatik yangsering menimbulkan gejala-gejala seperti jantung berdebar dan perasaansesak napas yang biasanya memicu kecemasan. Juga pengurangan penggunaanzat glukosa di otak pada daerah tertentu sehingga otak tidak bekerjaoptimal.
Kondisi kesulitan tidur ini juga bisa meningkatkanabnormalitas sistem neuroendokrin yang terkait dengan penurunan hormonstimulasi tiroid, menurunkan kadar hormon pertumbuhan (growth hormon),prolactin dan leptin. Pasien juga akan menurun daya kekebalan tubuhnyaterhadap penyakit infeksi dan meningkatkan stres oksidatif yangmenghasilkan oksidan tubuh.
Selain itu juga kondisi kesulitantidur ini bisa meningkatkan kecelakaan kerja dan kecelakaan lalu lintasbagi individunya. Gangguan suasana perasaan seperti iritabilitas adalahsalah satu contoh yang paling sering menghinggapi pasien.
3. Apa yang bisa dilakukan?
Walaupunsangat sulit pekerja harus bisa menempatkan tidur sebagai prioritassetelah bekerja. Ia harus menyiapkan sebaik mungkin waktu tidur di pagihari setelah bekerja. Siapkan tubuh dan pikiran untuk tidur. Kurangiekspose (paparan) terhadap cahaya di pagi hari dalam perjalan pulang kerumah. Salah satu caranya dengan memakai pakaian yang mengurangiekspose sinar matahari ke kulit.
Kalau Anda mempunyai ritualsebelum berangkat tidur di malam hari, lakukan seperti biasa. Jangantunda waktu tidur anda dengan kegiatan lain atau perjalanan lain,segera tidur setelah masa kerja malam habis. Ingat selalu pentingnyamenjaga waktu tidur antara 6-8 jam perhari.
Minta keluarga dirumah untuk mendukung upaya Anda untuk segera tidur. Lingkungan yangnyaman dan tenang bisa membantu Anda menuju tidur yang tenang.Hindarkan dari berisiknya suara TV atau alat-alat kerja yangmengeluarkan suara. Bisa juga menempelkan larangan 'Jangan diganggu,sedang tidur' di depan kamar Anda.
Ingat tidur sangat pentinguntuk kesehatan tubuh dan jiwa. Usahakan sebaik mungkin waktu tidurAnda agar menjadi individu yang sehat dan berkualitas.
Sumber : Detkhealth.com