Ceritanya, suatu ketika makam Elena Milagro "Helen' de Hoyos, wanita muda keturunan Kuba-Amerika, yang meninggal dunia karena TBC dua tahun sebelumnya, terbongkar pada April 1933.Ternyata Tanzler lah yang membongkar dan membopong tulang belulang Hoyos dari pemakaman pada suatu malam. Ia pun membawa mayat itu ke rumahnya.
Untuk apakah? Ternyata Tanzler yang terobsesi pada mayat, lalu mengelupas sisa sisa kulit yang sudah membusuk, lalu menggantinya dengan lilin yang telah direndam dengan sutra, dan lem. Kemudian, adonan itu dibalutkan pada tulang Hoyos.
Rambut-rambut Hoyos yang masih tersisa, dikumpulkan digabungkan dengan sisa rambut yang diberikan ibunya sesaat setelah penguburan, lalu kumpulan rambut itu dijadikan wig. Sementara untuk membentuk kembali badan Hoyos yang sudah menjadi kerangka itu, Tanzler memasukkan rongga perut dan dada dengan kain., setelah itu ia mendadani kerangka Hoyos dengan perhiasan, sarung tangan, termasuk memakaikan stoking.
Setelah sempurna, lalu kerangka Hoyos yang sudah berbentuk dibaringkan di tempat tidurnya.
Untuk menghilangkan bau busuk, Tanzler menggunakan parfum dalam jumlah banyak, disinfektan serta agen untuk mencegah efek dari dekomposisi mayat. Sejak itu hari-hari Tanzler pun hidup bersama kerangka Hoyos yang dia perlakukan seperti wanita hidup termasuk bercinta.
Ulah tak normal dan menjijikkan Tanzler ini baru terungkap tujuh tahun kemudian. Suatu ketika pada Oktober 1940, saudara Hoyos, Florinda mendengar rumos kalau Tanzler tidur dan bercinta dengan mayat kakaknya. Berbekal rumors itu, Florinda menyelidiki sampai akhirnya terbongkarlah kasus itu. Tanzler pun ditangkap dan ditahan. Setelah melalui sidang panjang, Tanzler pun dibebaskan dengan alasan undang-undang menyatakan kasus itu sudah kadaluwarsa.