VIVAnews – Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Tjeerd De Zwaan, meminta maaf secara resmi kepada korban pembantaian Rawagede dalam Peringatan Tragedi Rawagede di Desa Balongsari (dulu Rawagede), Karawang, Jawa Barat.
Dalam kesempatan itu, De Zwaan juga berharap hubungan Belanda dan Indonesia dapat semakin harmonis di masa mendatang. “Saat tragedi itu, hubungan kita (Indonesia-Belanda) berada di jalur yang salah. Sebagai perwakilan Belanda, saya minta maaf atas tragedi pada 9 Desember 1941 itu,” kata De Zwaan di Monumen Rawagede, Desa Balongsari, Jumat 9 Desember 2011.
“Saya berharap, kita bisa berubah bersama di masa depan ke arah yang lebih baik. Ini adalah peluang untuk menutup permasalahan dan gesekan antara kedua negara,” papar De Zwaan. Ia menambahkan, kehadirannya di Monumen Rawagede tidak hanya mewakili pemerintah Belanda, tapi juga seluruh rakyat Belanda.
Pemerintah Belanda juga menyiapkan kompensasi sebesar 20.000 Euro atau setara dengan Rp240 juta untuk 9 janda korban pembantaian. Dengan demikian, total kompensasi yang diberikan pemerintah Belanda adalah 180.000 Euro atau setara dengan Rp2,16 miliar.
“Tentunya tidak ada jumlah uang yang dapat menggantikan semua hal yang menjadi kerusakan di sini. Tapi uang 20.000 Euro adalah suatu permintaan maaf secara sukarela untuk menggantikannya,” kata Liesbeth Zegveld, warga Belanda yang juga menjadi pengacara para janda korban pembantaian Rawagede di Pengadilan Den Haag, Belanda. (umi)
• VIVAnews