Gusti Muhammad Hatta Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) |
Kementerian Riset dan Teknologi merevitalisasi dan memodernisasi sarana dan prasarana iptek di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) Serpong demi mempersiapkan "Indonesia Science Techno Park (ISTP)".
"Kita bersyukur telah memiliki Puspiptek sebagai kawasan dengan fasilitas sarana prasarana riset yang sejak awal dirancang bertujuan mendukung proses industrialisasi nasional," kata Menristek Gusti Muhammad Hatta pada Seminar Penguatan Sarana dan Prasarana Iptek untuk Mendukung MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) di Jakarta, Rabu.
Revitalisasi itu dilakukan dengan menambah tiga alat Large Object 3D Photo-Scanning Camera with Accessories, Heavy Duty Lathe Machine with Accessories dan Heavy Duty Boring and Milling Machine with Accessories kepada Balai Mesin Perkakas Teknik Produksi dan Otomasi BPPT.
Ia mengakui, Puspiptek yang dibangun dengan visi jangka panjang dan bertujuan mulia itu tak terlalu banyak berubah sejak awal pembangunannya.
"Alat-alat ini mahal, jadi kita revitalisasi sedikit-sedikit tergantung dananya," katanya seraya mengajak untuk tidak tak tergantung pada APBN, melainkan kerjasama dengan banyak pihak.
Puspiptek berdiri di lahan seluas 460 ha berdasar Keppres no 43 tahun 1976, awalnya dibangun Reaktor Serba Guna (Batan), Lab Uji Konstruksi (BPPT), dan Lab Kalibrasi Instrumentasi dan Metrologi (LIPI), tapi kini Puspiptek memiliki 28 laboratorium.(*)
"Kita bersyukur telah memiliki Puspiptek sebagai kawasan dengan fasilitas sarana prasarana riset yang sejak awal dirancang bertujuan mendukung proses industrialisasi nasional," kata Menristek Gusti Muhammad Hatta pada Seminar Penguatan Sarana dan Prasarana Iptek untuk Mendukung MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) di Jakarta, Rabu.
Revitalisasi itu dilakukan dengan menambah tiga alat Large Object 3D Photo-Scanning Camera with Accessories, Heavy Duty Lathe Machine with Accessories dan Heavy Duty Boring and Milling Machine with Accessories kepada Balai Mesin Perkakas Teknik Produksi dan Otomasi BPPT.
Ia mengakui, Puspiptek yang dibangun dengan visi jangka panjang dan bertujuan mulia itu tak terlalu banyak berubah sejak awal pembangunannya.
"Alat-alat ini mahal, jadi kita revitalisasi sedikit-sedikit tergantung dananya," katanya seraya mengajak untuk tidak tak tergantung pada APBN, melainkan kerjasama dengan banyak pihak.
Puspiptek berdiri di lahan seluas 460 ha berdasar Keppres no 43 tahun 1976, awalnya dibangun Reaktor Serba Guna (Batan), Lab Uji Konstruksi (BPPT), dan Lab Kalibrasi Instrumentasi dan Metrologi (LIPI), tapi kini Puspiptek memiliki 28 laboratorium.(*)