NYON - Jika banyak kalangan bersuara agar penerapan teknologi video dalam sepakbola segara dilegalkan FIFA, Presiden UEFA, Michel Platini ternyata tidak satu suara dengan mereka.
Menurutnya, teknologi video menghilangkan esensi dari pengambilan keputusan perangkat pertandingan. Jika nantinya teknologi video diterapkan, sisi keputusan manusia tidak lagi berperan dalam pertandingan sepakbola. Ini membuat sepakbola kehilangan identitasnya.
Menurutnya, teknologi video menghilangkan esensi dari pengambilan keputusan perangkat pertandingan. Jika nantinya teknologi video diterapkan, sisi keputusan manusia tidak lagi berperan dalam pertandingan sepakbola. Ini membuat sepakbola kehilangan identitasnya.
Teknologi video belakangan menjadi trend dan solusi untuk memecahkan kontroversi yang terjadi di arena pertandingan. Wacana ini muncul sebagai bentuk protes timnas Inggris pada Piala Dunia 2010 lalu, di mana tendangan Frank Lampard dianulir wasit karena bola dianggap belum melewati garis.
Padahal, dalam tayangan ulang terlihat jelas bola telah melewati garis gawang. Insiden itu terjadi saat Jerman berhadapan dengan Inggris di babak 16 besar.
"Video tidak untuk sepakbola. Keputusan manusia lebih baik," kata Platini. "Sepakbola menjadi populer berkat nilai-nilai manusia. Jika yang menjadi nilai komersial, sepakbola akan kehilangan semua popularitasnya," Platini melanjutkan.
Mantan pemain Juventus dan timnas Prancis itu pun menyatakan, keputusan kontroversi di lapangan hijau menjadi bumbu dalam setiap pertandingan yang menjadi nilai jual dan daya tarik sepakbola.
Seperti yang hangat diperbincangkan hingga kini dengan gol tangan Tuhan Diego Maradona di Piala 1986 dan lolosnya Prancis ke Afrika Selatan lewat bantuan 'tangan' Thierry Hendry yang luput dari perhatian wasit.
"Sepakbola juga berdasarkan popularitas pada ketidakadilan. Adan dapat mengingat itu dan berbicara mengenai hal tersebut di bar-bar. Ini sebuah ketidakadilan seperti (gol) tangan Tuhan Maradonna atau Hendry. Ketenaran juga berasal dari hal-hal negatif dari sepakbola," urai Platini mengakhiri.